Kamis, 25 April 2013

Prajurit Hantu Gemparkan Israel, Bukti Nyata Kebesaran Allah Atas Gaza.

Ditengah perang yang
berkecampuk antara Israel dan
Palestina di Jalur Gaza, muncul
berita-berita yang sulit dinalar
logika. Perang yang tak seimbang
dimana tank baja di lawan dengan
lemparan batu menimbulkan
korban yang tidak sedikit.
Keprihatinan terus berdatangan
dari seluruh penjuru dunia. Sudah
lama Israel bernafsu menguasai
wilayah ini. Namun, jangankan
menguasai, untuk bisa masuk ke
dalamnya saja Israel tidak
mampu. Aksi israel merupakan
buntut dari adanya pandangan
tentang tanah yang dijanjikan
Tuhan bagi kaum mereka. Tanah
itu adalah Palestina.
Tuhan tidaklah tidur, Tuhan
menjawab permintaan hambaNya,
berbagai macam keajaban terus
bermunculan. Berikut kejadian-
kejadian yang susah dinalar dalam
peperangan tiada henti sampai
akhir zaman ini.
Sudah banyak cara dilakukan
Israel untuk menundukkan kota
kecil ini. Blokade rapat yang
membuat rakyat Gaza kesulitan
memperoleh bahan makanan,
obat-obatan, dan energi, telah
dilakukan sejak 2006 hingga kini.
Namun, penduduk Gaza tetap
bertahan, bahkan perlawanan
Gaza atas penjajahan Zionis
semakin menguat.
Akhirnya Israel melakukan
serangan “habis-habisan” ke
wilayah ini sejak 27 Desember
2008 hingga 18 Januari 2009.
Mereka”mengguyurkan” ratusan
ton bom dan mengerahkan semua
kekuatan hingga pasukan
cadangannya.
Di atas kertas, kemampuan
senjata AK 47, roket anti tank
RPG, ranjau, serta beberapa jenis
roket buatan lokal yang biasa
dipakai para mujahidin Palestina,
tidak akan mampu menghadapi
pasukan Israel yang didukung
tank Merkava yang dikenal
terhebat di dunia. Apalagi
menghadapi pesawat tempur
canggih F-16, heli tempur Apache,
serta ribuan ton “bom canggih”
buatan Amerika Serikat. Namun,
sekali lagi, negara yang tergolong
memiliki militer terkuat di dunia
ini tak berdaya di hadapan
kegigihan rakyat palestina.
Pasukan "Hantu Berseragam
Putih" di Gaza
Ada “pasukan lain” membantu
para mujahidin Palestina. Pasukan
Israel sendiri mengakui adanya
pasukan berseragam putih itu.
Dalam invasi ke daerah tepi barat
israel dibuat kocar kacir oleh
sekelompok pasukan berjubah
putih. Bagaimana tidak kalang
kabut setiap dikejar sekelompok
pasukan ini hilang seperti hantu
dan tidak lama kemudian pasukan
ini sudah ada disisi berlainan.
Cerita lain yang disampaikan
pasukan palestina juga
menyebutkan adanya “pasukan
lain” yang tidak dikenal. Awalnya,
sebuah ambulan dihentikan oleh
sekelompok pasukan Israel.
Sopirnya ditanya apakah dia
berasal dari kelompok Hamas
atau Fatah? Sopir malang itu
menjawab, “Saya bukan kelompok
mana-mana. Saya cuma sopir
ambulan.”
Akan tetapi tentara Israel itu
masih bertanya, “Pasukan yang
berpakaian putih-putih
dibelakangmu tadi, masuk
kelompok mana?” Si sopir pun
kebingungan, karena ia tidak
melihat seorangpun yang berada
di belakangnya. “Saya tidak tahu,”
jawaban satu-satunya yang ia
miliki.
Suara Tak Bersumber
Sang khatib bercerita, seorang
pejuang telah menanam sebuah
ranjau yang telah disiapkan untuk
menyambut pasukan Zionis yang
melalui jalan tersebut.
“Saya telah menanam sebuah
ranjau. Saya kemudian melihat
sebuah helikopter menurunkan
sejumlah besar pasukan disertai
tank-tank yang beriringan menuju
jalan tempat saya menanam
ranjau,” kata pejuang tadi.
Akhirnya, sang pejuang
memutuskan untuk kembali ke
markas karena mengira ranjau itu
tidak akan bekerja optimal.
Maklum, jumlah musuh amat
banyak.
Akan tetapi, sebelum beranjak
meninggalkan lokasi, pejuang itu
mendengar suara “Utsbut,
tsabatkallah” yang maknanya
kurang lebih, “tetaplah di tempat
maka Allah menguatkanmu.”
Ucapan itu ia dengar berulang-
ulang sebanyak tiga kali.
“Saya mencari sekeliling untuk
mengetahui siapa yang
mengatakan hal itu kapada saya.
Akan tetapi saya malah terkejut,
karena tidak ada seorang pun
yang bersama saya,” ucap
mujahidin itu, sebagaimana
ditirukan sang khatib.
Akhirnya sang mujahid
memutuskan untuk tetap berada
di lokasi. Ketika sebuah tank
melewati ranjau yang tertanam,
sesualu yang “ajaib” terjadi.
Ranjau itu justru meledak amat
dahsyat. Tank yang berada di
dekatnya langsung hancur. Banyak
serdadu Israel meninggal seketika.
Sebagian dari mereka harus
diangkut oleh helikopter.
“Sedangkan saya sendiri dalam
keadaan selamat,” kata mujahid
itu lagi, melalui lidah khatib.
Cerita yang disampaikan oleh
seorang penulis Mesir, Hisyam
Hilali, dalam situs
alraesryoon.com, ikut mendukung
kisah-kisah sebelumnya. Abu
Mujahid, salah seorang pejuang
yang melakukan ribath (berjaga)
mengatakan, “Ketika saya
mengamati gerakan tank-tank di
perbatasan kota, dan tidak ada
seorang pun di sekitar, akan
tetapi saya mendengar suara
orang yang bertasbih dan
beritighfar. Saya berkali-kali
mencoba untuk memastikan asal
suara itu, akhirnya saya
memastikan bahwa suara itu tidak
keluar kecuali dari bebatuan dan
pasir.”
Cerita mengenai “pasukan tidak
dikenal” juga datang dari seorang
penduduk rumah susun wilayah
Tal Islam yang handak mengungsi
bersama keluarganya untuk
menyelamatkan diri dari serangan
Israel.
Di tangga rumah ia melihat
beberapa pejuang menangis.
“Kenapa kalian menangis?”
tanyanya. “Kami menangis bukan
karena khawatir keadaan diri
kami atau takut dari musuh. Kami
menangis karena bukan kami yang
bertempur. Di sana ada kelompok
lain yang bertempur memporak-
porandakan musuh, dan kami
tidak tahu dari mana mereka
datang,” jawabnya
Israel Mengakui Prajurit Putih
Cerita tentang “serdadu
berseragam putih” tak hanya
diungkap oleh mujahidin Palestina
atau warga Gaza. Beberapa
personel pasukan Israel sendiri
menyatakan hal serupa. Situs al-
Qassam memberitakan bahwa TV
Chan*nel 10 milik Israel telah
menyiarkan seorang anggota
pasukan yang ikut serta dalam
pertempuran Gaza dan kembali
dalam keadaan buta.
“Ketika saya berada di Gaza,
seorang tentara berpakaian putih
mendatangi saya dan menaburkan
pasir di mata saya, hingga saat itu
juga saya buta,” kata anggota
pasukan ini. Di tempat lain ada
serdadu Israel yang mengatakan
mereka pernah berhadapan
dengan “hantu”. Mereka tidak
diketahui dari mana asalnya,
kapan munculnya, dan ke mana
menghilangnya.
Masih dari Channel 10, seorang
Lentara Israel lainnya
mengatakan, “Kami berhadapan
dengan pasukan berbaju putih-
putih dengan jenggot panjang.
Kami tembak dengan senjata, akan
tetapi mereka tidak mati.”Cerita
ini menggelitik banyak pemirsa.
Mereka bertanya kepada Channel
10, siapa sebenarnya pasukan
berseragam putih itu?
Sudah Meledak, Ranjau Masih
Utuh
Di saat para mujahidin terjepit,
hewan-hewan dan alam tiba-tiba
ikut membantu, bahkan menjelma
menjadi sesuatu yang
menakutkan.
Sebuah kejadian “aneh” terjadi di
Gaza Selatan, tepatnya di daerah
AI Maghraqah. Saat itu para
mujahidin sedang memasang
ranjau. Di saat mengulur kabel,
tiba-tiba sebuah pesawat mata-
mata Israel memergoki mereka.
Bom pun langsung jatuh ke lokasi
itu.
Untunglah para mujahidin
selamat. Namun, kabel pengubung
ranjau dan pemicu yang tadi
hendak disambung menjadi
terputus. Tidak ada kesempatan
lagi untuk menyambungnya,
karena pesawat masih berputar-
putar di atas.
Tak lama kemudian, beberapa
tank Israel mendekati lokasi di
mana ranjau-ranjau tersebut
ditanam. Tak sekadar lewat, tank-
tank itu malah berhenti tepat di
atas peledak yang sudah tak
berfungsi itu. Apa daya, kaum
Mujahidin tak bisa berbuat apa-
apa. Kabel ranjau jelas tak
mungkin disambung, sementara
tank-tank Israel telah berkumpul
persis di atas ranjau.
Mereka merasa amat sedih,
bahkan ada yang menangis ketika
melihat pemandangan itu.
Sebagian yang lain berdoa,
“allahumma kama lam tumakkinna
minhum, allahumma la tumakkin
lahum,” yang maknanya, “Ya
Allah, sebagaimana engkau tidak
memberikan kesempatan kami
menghadapi mereka, jadikanlah
mereka juga lidak memiliki
kesempatan serupa.” Tiba-tiba,
ketika fajar tiba, terjadilah
keajaiban. Terdengar ledakan
dahsyat persis di lokasi
penanaman ranjau yang tadinya
tak berfungsi.
Masih dari wilayah Al Maghraqah.
Saat pasukan Israel menembakkan
artileri ke salah satu rumah,
hingga rumah itu terbakar dan
api menjalar ke rumah
sebelahnya, para mujahidin
dihinggapi rasa khawatir jika api
itu semakin tak terkendali.
Seorang dari mujahidin itu lalu
berdoa,”Wahai Dzat yang merubah
api menjadi dingin dan tidak
membahayakan untuk Ibrahim,
padamkanlah api itu dengan
kekuatan-Mu.” Maka, tidak lebih
dari tiga menit, api pun padam.
Para niujahidin menangis terharu
karena mereka merasa Allah
Subhanuhu wa Ta’ala (SWT) telah
memberi pertolongan dengan
terkabulnya doa mereka dengan
segera.
Maha Suci Allah, Segala Puji Bagi
Allah Tuhan Semesta Alam.
Sumber: Majalah Hidayatullah
EDISI 11| XXI | Maret 2009

ikikatta.blogspot.com/2010/05/prajurit-hantu-gemparkan-israel-bukti.html?m=1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar